UAS
PENGANTAR BISNIS
NAMA :
Siti Nur Nislakh F.
NIM :
01219063
KELAS :
Manajemen A-01
1. Lingkungan
Internal Bisnis
* Pihak-pihak yang ada pada lingkungan internal adalah sebagai berikut :
* Pihak-pihak yang ada pada lingkungan internal adalah sebagai berikut :
-Tenaga
Kerja (Man)
Berperan untuk menggunakan tenaga dan kemampuannya untuk mendapatkan balasan berupa pendapatan, baik berupa uang ataupun bentuk lainnya kepada Perusahaan atau organisasi.
Berperan untuk menggunakan tenaga dan kemampuannya untuk mendapatkan balasan berupa pendapatan, baik berupa uang ataupun bentuk lainnya kepada Perusahaan atau organisasi.
-Modal (Money)
Suatu dana yang diperlukan untuk membiayai operasi bisnis. Investasi oleh pemilik atau pemegang saham, pinjaman bank atau keuntungan yang ditahan perusahaan digunakan untuk membeli bahan baku, menggaji pegawai, membeli mesin dan membangun pabrik baru.
-Material/ Bahan Baku (Material)
Material mengacu pada bahan baku yang digunakan dalam proses produksi. Dapat berupa Sumber Daya Alam, seperti tanah pertanian atau dalam konteks industri seperti bahan mentah dan komponen lain yang langsung diolah dalam proses manufaktur.
-Peralatan/ Perlengkapan Produksi (Machine)
Peralatan dan perelngkapan berperan menjadi komponen pendukung yang membantu proses peningkatan nilai guna (produksi) demi terciptanya suatu output secara efektif dan efisien.
-Metode (Methods) / Managerial
Metode berperan pada kemampuan Entrepreneurship yang dikembangkan oleh pengelola perusahaan dalam menjalankan aktivitas operasional perusahaan.
Suatu dana yang diperlukan untuk membiayai operasi bisnis. Investasi oleh pemilik atau pemegang saham, pinjaman bank atau keuntungan yang ditahan perusahaan digunakan untuk membeli bahan baku, menggaji pegawai, membeli mesin dan membangun pabrik baru.
-Material/ Bahan Baku (Material)
Material mengacu pada bahan baku yang digunakan dalam proses produksi. Dapat berupa Sumber Daya Alam, seperti tanah pertanian atau dalam konteks industri seperti bahan mentah dan komponen lain yang langsung diolah dalam proses manufaktur.
-Peralatan/ Perlengkapan Produksi (Machine)
Peralatan dan perelngkapan berperan menjadi komponen pendukung yang membantu proses peningkatan nilai guna (produksi) demi terciptanya suatu output secara efektif dan efisien.
-Metode (Methods) / Managerial
Metode berperan pada kemampuan Entrepreneurship yang dikembangkan oleh pengelola perusahaan dalam menjalankan aktivitas operasional perusahaan.
Lingkungan Eksternal Bisnis
Terdapat 2 sudut pandang yaitu Sudut Pandang Mikro dan makro
·
Adapun pihak-pihak yang
termasuk lingkungan eksternal bisnis dalam (sudut pandang ekonomi mikro) antara
lain:
1.Pelanggan
(Customer), yaitu masyarakat umum (rumah tangga) yang berpotensi untuk
mengkonsumsi output atau barang dan jasa yang dihasilkan oleh perusahaan,
organisasi bisnis, lembaga pemerintahan maupun organisasi non-profit lainnya.
2. Pemasok, adalah
pihak yang menyediakan faktor-faktor produksi (pasokan) yang dibutuhkan
perusahaan untuk memproduksi produk atau jasanya. Contoh dari pasokan adalah
bahan baku/material, peralatan, input keuangan dan tenaga kerja.
3.Perantara,
yaitu suatu pihak yang berperan sebagi penyalur dari hasil produksi agar sampai
kepada para pelanggan.
4.Pesaing,
yaitu organisasi tertentu yang menawarkan barang dan jasa yang sama atau serupa
kepada customer atau prospek yang sama.
5.Kreditor,
yaitu kelompok kepentingan tertentu yang mempengaruhi kegiatan organisasi dalam
hal keuangan (finansial).
Contoh: Institusi keuangan (Bank) ataupun individu yang memberikan pinjaman
dana.
6.Pemerintah,
yaitu badan atau perwakilan yang membuat peraturan perekonomian dalam tingkat
lokal, daerah atau pusat sebagai penegak hukum yang berlaku serta peraturan
yang berpengaruh terhadap kegiatan operasional organisasi.
7.Pekerja, yaitu
organisasi yang menghimpun para pekerja untuk memperjuangkan aspirasi para
anggotanya.
·
Adapun yang termasuk
kedalam lingkungan eksternal bisnis dalam (sudut pandang ekonomi makro) antara
lain :
1. Lingkungan Perekonomian
Lingkungan
perekonomian adalah kondisi perekonomian dimana tempat bisnis itu manjalankan
aktivitasnya (beroperasi).Sistem perekonomian yang dilakukan memiliki tujuan
untuk meperoleh pertumbuhan ekonomi dan stabilitas ekonomi.
2.Lingkungan Teknologi dan Informasi
Teknologi adalah semua atribut yang digunakan perusahaan untuk aktivitas mereka.Contohnya seperti informasi, pengetahuan manusia, metode kerja, peralatan fisik, elektronik dan telekomunikasi, serta berbagai sistem pengelolaan.
Contoh jenis dari teknologi yang berkaitan dengan bisnis antaralain teknologi produk atau jasa dan teknologi proses bisnis.
3. Lingkungan Hukum dan Politik
Lingkungan politik-hukum mencerminkan hubungan antara bisnis dan pemerintah, biasanya dalam bentuk regulasi pemerintah.Berbagai perwakilan dari pemerintah mengelola dan memberi kebijakan seputar bidang-bidang penting seperti praktek periklanan, pertimbangan keamanan dan kesehatan, serta standar perilaku bisnis yang dapat diterima.Stabilitas Politik merupakan sebuah pertimbangan penting, khususnya untuk perusahaan-perusahaan internasional. Tidak ada bisnis yang ingin membangun bisnisnya dengan negara lain kecuali hubungan dagang denagn negara tersebut dikelola dengan baik.
Teknologi adalah semua atribut yang digunakan perusahaan untuk aktivitas mereka.Contohnya seperti informasi, pengetahuan manusia, metode kerja, peralatan fisik, elektronik dan telekomunikasi, serta berbagai sistem pengelolaan.
Contoh jenis dari teknologi yang berkaitan dengan bisnis antaralain teknologi produk atau jasa dan teknologi proses bisnis.
3. Lingkungan Hukum dan Politik
Lingkungan politik-hukum mencerminkan hubungan antara bisnis dan pemerintah, biasanya dalam bentuk regulasi pemerintah.Berbagai perwakilan dari pemerintah mengelola dan memberi kebijakan seputar bidang-bidang penting seperti praktek periklanan, pertimbangan keamanan dan kesehatan, serta standar perilaku bisnis yang dapat diterima.Stabilitas Politik merupakan sebuah pertimbangan penting, khususnya untuk perusahaan-perusahaan internasional. Tidak ada bisnis yang ingin membangun bisnisnya dengan negara lain kecuali hubungan dagang denagn negara tersebut dikelola dengan baik.
4. Lingkungan Sosial dan Budaya
Maksud dari lingkungan sosial adalah aspek-aspek tertentu yang memepengaruhi persepsi seseorang terhadap perusahaan (produk yang ditawarkan) berdasarkan hal-hal yang dapat diterima/ standar masyarakat yang merupakan akibat dari kebiasaan (norma-norma) dari masyarakat itu sendiri. Ini artinya, perusahaanlah yang harus menyesuaikan diri dengan lingkungan sosial dan budaya tempat usaha tersebut beroprasi/ memasarkan produknya. Jangan sampai perusahaan melanggar norma atau kaidah-kaidah tertentu dalam masyarakat. Akan lebih baik lagi bila perusahaan dapat sejalan dengan lingkungan sosial dan budaya.
Selain itu lingkungan sosial dan budaya juga dapat mempengaruhi tren yang nantinya dapat berpengaruh kepada suatu industri/pasar.contoh: pada saat bulan Ramdhan industri kain dan pakaian akan ramai karena kaum muslim memiliki kebutuhan atas pakaian.
Maksud dari lingkungan sosial adalah aspek-aspek tertentu yang memepengaruhi persepsi seseorang terhadap perusahaan (produk yang ditawarkan) berdasarkan hal-hal yang dapat diterima/ standar masyarakat yang merupakan akibat dari kebiasaan (norma-norma) dari masyarakat itu sendiri. Ini artinya, perusahaanlah yang harus menyesuaikan diri dengan lingkungan sosial dan budaya tempat usaha tersebut beroprasi/ memasarkan produknya. Jangan sampai perusahaan melanggar norma atau kaidah-kaidah tertentu dalam masyarakat. Akan lebih baik lagi bila perusahaan dapat sejalan dengan lingkungan sosial dan budaya.
Selain itu lingkungan sosial dan budaya juga dapat mempengaruhi tren yang nantinya dapat berpengaruh kepada suatu industri/pasar.contoh: pada saat bulan Ramdhan industri kain dan pakaian akan ramai karena kaum muslim memiliki kebutuhan atas pakaian.
5. Lingkungan Global
Lingkungan global atau lingkungan internasional merupakan kondisi internasional yang juga merupakan salah satu faktor utama yang mempengaruhi bisnis dikarenakan perusahaan besar maupun kecil yang ada di dalam negeri semakin ditantang dengan meningkatnya jumlah pesaing sebagai dampak dari adanya pasar global yang merupakan bagian dari lingkungan eksternal.
6. Lingkungan Demografi
Lingkungan global atau lingkungan internasional merupakan kondisi internasional yang juga merupakan salah satu faktor utama yang mempengaruhi bisnis dikarenakan perusahaan besar maupun kecil yang ada di dalam negeri semakin ditantang dengan meningkatnya jumlah pesaing sebagai dampak dari adanya pasar global yang merupakan bagian dari lingkungan eksternal.
6. Lingkungan Demografi
Adapun yang perlu
diperhatikan oleh perusahaan menyangkut lingkungan demografi diantaranya adalah
ukuran populasi, struktur masyarakat umum, distribusi geografis, pencampuran
etnis serta distribusi pendapatan.Hal ini sangat memepengaruhi pasar
(permintaan).
7. Lingkungan Alam
7. Lingkungan Alam
Lingkungan alam adalah
kondisi alam yang bejalan secara alamiah dimana perusahaan itu menjalankan
aktivitasnya.contohnya: iklim, cuaca, topografi, dan kondisi geografis wilayah
maupun sumber-sumber daya alam yang tersedia di suatu negara atau wilayah.
Pasokan sumber daya alam kadang kala dapat menjadi permasalahan tersendiri bagi organisasi.Contohnya, terjadinya kelangkaan pasokan bahan bakar, listrik, gangguan pada pasokan pangan dan bencana alam dapat menggangu kegiatan organisasi bisnis secara signifikan. Dunia usaha harus mengambil peranan aktif dalam membantu memecahkan permasalahan lingkungan yang kini dihadapi masyarakat dunia, sebagai contoh dengan memperhatikan pengolahan limbah yang dihasilkan dari proses produksi.
Pasokan sumber daya alam kadang kala dapat menjadi permasalahan tersendiri bagi organisasi.Contohnya, terjadinya kelangkaan pasokan bahan bakar, listrik, gangguan pada pasokan pangan dan bencana alam dapat menggangu kegiatan organisasi bisnis secara signifikan. Dunia usaha harus mengambil peranan aktif dalam membantu memecahkan permasalahan lingkungan yang kini dihadapi masyarakat dunia, sebagai contoh dengan memperhatikan pengolahan limbah yang dihasilkan dari proses produksi.
2. Etika bisnis
merupakan cara-cara saat melakukan kegiatan berbisnis yang mencakup semua
aspek, baik itu yang berkaitan dengan seorang individu, perusahaan maupun
masyarakat.
CSR
merupakan sebuah tanggung jawab perusahaan kepada seluruh pemangku kepentingan
dalam perusahaan tersebut seperti karyawan, pemegang saham, konsumen,
komunitas, masyarakat dan lingkungan sekitar
-
Contoh
Penerapan CSR di Indonesia
Sebagai perusahaan BUMN terkemuka di
Indonesia, Pertamina seringkali membuat program-program CSR yang tentunya pro
terhadap masyarakat dan lingkungan.CSR yang dilaksanakan oleh Pertamina ini ada
yang bersifat lokal (daerah) dan ada juga yang bersifat nasional, menjangkau
seluruh wilayah Indonesia dari Sabang sampai Merauke. Seperti yang tertulis
dalam situs resminya, CSR Pertamina antara lain meliputi pengembangan
masyarakat untuk meningkatkan kemandirian, meningkatkan kualitas SDM melalui
pendidikan, dan juga pengembangan potensi masyarakat (kewirausahaan, dll).
Salah satu perusahaan swasta yang
memiliki reputasi CSR baik di Indonesia adalah Unilever.Unilever dikenal dengan
layanan CSR yang luas yang menjangkau seluruh wilayah Indonesia. Empat pilar
CSR Unilever antara lain lingkungan, nutrisi, higiene, dan juga pertanian.
Program-program CSR Unilever yang sudah dikenal luas dimasyarakat antara
sosialisasi mencuci tangan dengan menggunakan sabun, program edukasi seputar
kesehatan gigi dan mulut, kampanye mencintai kuliner-kuliner asli Indonesia,
dan juga memerangi kelaparan dan gizi buruk yang menhantui masyarakat kurang
mampu.
Selain dua perusahaan diatas, ada juga BUMN yang senantiasa aktif dalam menjalankan kegiatan CSRnya, yaitu Telkom.Sebagai perusahaan telekomunikasi dan informasi terkemuka di Indonesia tentu Telkom mempunyai strategi CSR tersendiri yang dapat menjangkau seluruh wilayah Indonesia.Telkom senantiasa mempublikasi kegiatan CSR yang dilaksanakan melalui halaman Berita CSR diwebsite resmi Telkom.Umumnya CRS yang dilaksanakan Telkom lebih mengarah kepada dunia pendidikan, lingkungan dan pemberdayaan potensi masyarakat khususnya disekitar pedesaan dan pesisir.
Selain dua perusahaan diatas, ada juga BUMN yang senantiasa aktif dalam menjalankan kegiatan CSRnya, yaitu Telkom.Sebagai perusahaan telekomunikasi dan informasi terkemuka di Indonesia tentu Telkom mempunyai strategi CSR tersendiri yang dapat menjangkau seluruh wilayah Indonesia.Telkom senantiasa mempublikasi kegiatan CSR yang dilaksanakan melalui halaman Berita CSR diwebsite resmi Telkom.Umumnya CRS yang dilaksanakan Telkom lebih mengarah kepada dunia pendidikan, lingkungan dan pemberdayaan potensi masyarakat khususnya disekitar pedesaan dan pesisir.
3. Ciri
- ciri Badan Usaha/Perusahaan Perseorangan atau Individu:
- relatif mudah didirikan dan juga dibubarkan
- tanggung jawab tidak terbatas dan bisa melibatkan
harta pribadi
- tidak ada pajak, yang ada adalah pungutan dan
retribusi
- seluruh keuntungan dinikmati sendiri
- sulit
mengatur roda perusahaan karena diatur sendiri
* Ciri -
ciri Badan Usaha/Perusahaan Persekutuan :
a.Ciri-ciri
Firma:
-
Para sekutu aktif di dalam mengelola
perusahaan.
-
Tanggung jawab yang tidak terbatas atas segala
resiko yang terjadi
-
Akan berakhir jika salah satu anggota
mengundurkan diri atau meninggal dunia.
b. Ciri-ciri CV sebagai berikut:
- Sulit untuk menarik modal yang telah disetor.
- Modal besar karena didirikan banyak pihak.
- Mudah mendapatkan kridit pinjaman.
- Ada anggota aktif yang memiliki tanggung jawab
tidak terbatas dan ada yang pasif.
- Relatif mudah untuk didirikan.
- Kelangsungan hidup perusahaan cv tidak menentu.
*
Ciri - ciri Perseroan Terbatas / PT /
Korporasi / Korporat
-
Kewajiban terbatas pada modal tanpa
melibatkan harta pribadi.
-
Modal dan ukuran perusahaan besar.
-
Kelangsungan hidup perusahaan pt ada di
tangan pemilik saham.
-
Dapat dipimpin oleh orang yang tidak
memiliki bagian saham.
-
Kepemilikan mudah berpindah tangan.
-
Mudah mencari tenaga kerja untuk
karyawan/pegawai.
-
Keuntungan dibagikan kepada pemilik
modal/saham dalam bentuk dividen.
-
Kekuatan dewan direksi lebih besar daripada
kekuatan pemegang saha
-
Sulit untuk membubarkan pt.
-
Pajak berganda pada pajak
penghasilan/pph dan pajak deviden.
4. Ketrampilan
Konseptual ( Conseptual Skills) adalah kemampuan mental untuk mengkoodisikan
dan mengintegrasikan seluruh kepentingan dan kegiatan organisasi . ini mencakup
kemampuan manajer untuk melihat organisasi sebagai suatu keseluruhan dan
memahami hubungan antara bagian yang saling bergantung, serta
mendapatkan,menganalisa dan menginterpretasikan informasi yang diterima dari
bermacam – macam sumber.
-
Ketrampilan Kemanusiaan ( Human skills) adalah kemampuan untuk bekerja dengan
memahami, dan memotivasi orang lain baik sebagai individu ataupun kelompok.
Manajer membutuhkan ketrampilan ini agar dapat memperoleh partisipasi dan
mengarahkan kelompoknya dalam pencapaian tujuan.
-
Ketrampilan Teknik ( Technicall Skills)
adalah kemampuan untuk menggunakan peralatan-peralatan,prosedur-prosedur atau
teknik dari suatu bidang tertentu,seperti akuntasi,produksi,penjualan,atau
permesinan dan sebagainya.
B. Perusahaan Perseorangan
C. Perseroan Terbatas (PT)
D. Perseroan Terbatas (PT)
6. Usaha Bapak Efrid ini berdiri sejak tahun 2008, dimana usaha ini diawali dengan usaha tambal ban dan ganti oli, dengan memanfaatkan ruang kecil di samping kios pamannya. Seiring berjalannya waktu, usahanya semakin berkembang dengan membuka kios sendiri lalu membuka bengkel yang agak besar.
Kami memilih Bapak Efrid Wibisono menjadi tokoh pengusaha dalam paper ini adalah karena melihat hasil dari usahanya. Di umur yang masih muda dan dengan ijazah SMA, dia sudah bisa punya rumah sendiri, satu mobil angkutan umum, dan sebuah sepeda motor. Bapak Efrid ini mengajarkan kepada kami bahwa kerja keras dan tidak gampang putus asa merupakan kunci untuk bisa hidup.
Menurut Bapak Efrid, modal awal usahnya adalah dari hasil kerjanya di bengkel tempat sebelumya dia bekerja. Dari gajinya itu, dia membeli satu buah kompresor untuk menunjang pekerjaannya dalam menambal ban dan ganti oli. Kompresor yang dia beli adalah kompresor bekas seharga 2 juta Rupiah. Jadi diperkirakan total yang dia keluarkan saat awal membuka usahanya adalah Rp. 2.500.000, dimana alat penunjang kerjanya seperti pemanas ban dia rakit sendiri dan sisa Rp. 500.000 adalah untuk membeli bahan dasar kerjanya seperti binen, oli, dan beberapa alat kerja lainnya.
Untuk keuntungan pada usaha awalnya, karena tempatnya merupakan satu-satunya tempat tambal ban dan isi oli terdekat di sekitar Rangkat kampung maumere, bapak Efrid mendapatkan keuntungan bersih kira-kira 1 jutaan per bulannya. Setelah mendapatkan modal yang cukup, akhirnya dia memutuskan untuk membuka kios sendiri, plus tempat tambal ban dan ganti oli. Dari modal usaha kios dan usaha bengkel kecilnya, secara bertahap dia membeli peralatan untuk bengkel yang lebih lengkap. Setelah dirasa cukup, akhirnya dia berhasil membuka bengkelnya tepat di samping kiosnya. Dari usaha bengkel dan kiosnya ini, keuntungan bersih yang dia dapatkan sudah semakin membaik; yaitu kira – kitra 5 jutaan sebulan.
Sejalan dengan usaha bengkelnya, kadang-kadang jika ada orang yang menjual motor rusak parah, dia akan membelinya, lalu memperbaikinya dan menjualnya kembali dengan harga yang lebih tinggi. Hal ini jugalah yang menurut bapak Efrid menambah penghasilannya.
Komentar
Posting Komentar